(foto: Ilustrasi/ bible.ca)
WASHINGTON - Sebuah penelitian berhasil mengungkapkan jika bukan Nabi Musa yang berhasil membelah laut, melainkan angin kencang yang memaksa laut tersebut terbelah.
WASHINGTON - Sebuah penelitian berhasil mengungkapkan jika bukan Nabi Musa yang berhasil membelah laut, melainkan angin kencang yang memaksa laut tersebut terbelah.
Hal ini disampaikan para ilmuwan melalui sebuah simulasi komputer. Menurut mereka, angin yang bertiup cukup kencang memungkinkan air laut terbelah menjadi dua seolah menciptakan jalan bagi Nabi Musa dan para pengikutnya untuk lari dari kejaran tentara Firaun. Seperti apa yang tertulis dalam kitab suci Injil dan Al Quran.
"Simulasi ini hampir sama dengan apa yang dijelaskan di Al Quran dan Injil mengenai air laut yang terbelah pada zaman Nabi Musa," ujar Carl Drews dari National Center for Atmospheric Research di University of Colorado, seperti dikutip melalui Straits Times, Rabu (22/9/2010).
Menurut Drews, pembelahan air laut itu dapat terjadi berkat adanya dinamika fluida, atau karena sifat air yang berubah-ubah. Angin menggerakkan air dalam cara yang sesuai dengan hukum fisika. Kemudian angin membelah air menjadi dua dan menciptakan sebuah jalan di tengahnya, lalu dalam waktu sekejap air kembali menyatu.